BAB I PENDAHULUAN
Bersumber dari kebutuhan masyarakat
dari berbagai kalangan, mulai dari kalangan kaya sampai pada kalangan yang
kurang mampu, semua kalangan masyarakat membutuhkan pendidikan. Banyak ragam
dari pendidikan, pendidikan formal, non formal, dan informal. Pendidikan formal
dilakukan didalam kelas tertentu dengan kurikulum yang telah ditetapkan.
Tetapi berbeda dengan pendidikan non
formal, pendidikan ini tidak terikat waktu dan tempat. Pendidikan dengan model
ini dapat dilakukan dengan apapun, siapapun, dan kapanpun. seperti dengan media
Radio, berbagai macam pendidikan dapat dilakukan melalui media radio seperti
pendidikan karakter, pengetahuan umum
dan lain-lain. oleh karena itu
makalah ini dibuat untuk memberikan pengetahuan para pembaca tentang media radio sebagai sarana pendidikan baik
formal maupun non formal.
Sistem komunikasi radio
adalah sistem komunikasi yang tidak menggunakan kawat dalam proses
perambatannya, melainkan menggunakan udara atau ruang angkasa sebagai bahan
penghantar. Dengan demikian media radio cocok digunakan untuk pendidikan karena
tidak terbatas ruang dan menggunakan udara sebagai perantara.
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Kegunaan Radio
Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal
dengan cara modulasi
dan radiasi elektromagnetik
(gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara
dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang
ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara).
Secara umum Radio mempunyai kegunaan:
1.
Memperjelas pesan yang diterima.
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga
dan daya indra.
3. Sebagai media komunikasi yang murah
Frekuensi gelombang radio untuk
pengiriman suara
Gelombang radio adalah satu
bentuk dari radiasi elektromagnetik, dan terbentuk ketika objek bermuatan
listrik dari gelombang osilator (gelombang pembawa) dimodulasi dengan gelombang
audio (ditumpangkan frekuensinya) pada frekuensi yang terdapat dalam frekuensi gelombang radio (RF; "radio frequency")) pada suatu spektrum elektromagnetik, dan radiasi elektromagnetiknya
bergerak dengan cara osilasi elektrik maupun magnetik.
Gelombang elektromagnetik lain yang memiliki frekuensi
di atas gelombang radio meliputi sinar gamma, sinar-X, inframerah, ultraviolet, dan cahaya terlihat.
Ketika gelombang radio dikirim melalui kabel kemudian
dipancarkan oleh antena, osilasi dari medan listrik dan magnetik tersebut
dinyatakan dalam bentuk arus bolak-balik dan voltase di dalam
kabel. Dari pancaran gelombang radio ini kemudian dapat diubah oleh radio
penerima (pesawat radio) menjadi signal audio atau lainnya yang membawa siaran
dan informasi.
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002
Tentang Penyiaran menyebutkan bahwa frekuensi radio merupakan gelombang
elektromagnetik yang diperuntukkan bagi penyiaran dan merambat di udara serta
ruang angkasa tanpa sarana penghantar buatan, merupakan ranah publik dan sumber
daya alam terbatas. Seperti spektrum elektromagnetik yang lain, gelombang radio
merambat dengan kecepatan 300.000 kilometer per detik. Perlu diperhatikan bahwa
gelombang radio berbeda dengan gelombang audio.
Gelombang radio merambat pada frekuensi 100,000 Hz
sampai 100,000,000,000 Hz, sementara gelombang audio merambat pada frekuensi 20
Hz sampai 20,000 Hz. Pada siaran radio, gelombang audio tidak ditransmisikan
langsung melainkan ditumpangkan pada gelombang radio yang akan merambat melalui
ruang angkasa. Ada dua metode transmisi gelombang audio, yaitu melalui modulasi amplitudo (AM) dan modulasi frekuensi (FM).
Meskipun kata 'radio' digunakan untuk hal-hal yang
berkaitan dengan alat penerima gelombang suara, namun transmisi gelombangnya dipakai
sebagai dasar gelombang pada televisi, radio, radar, dan telepon genggam pada umumnya.
Penemuan Gelombang Radio
Dasar teori dari perambatan gelombang elektromagnetik pertama kali
dijelaskan pada 1873
oleh James Clerk Maxwell dalam papernya di Royal
Society mengenai teori dinamika
medan elektromagnetik (bahasa
Inggris: A dynamical theory of the
electromagnetic field), berdasarkan hasil kerja penelitiannya antara 1861 dan 1865.
Pada 1878 David E. Hughes adalah
orang pertama yang mengirimkan dan menerima gelombang radio ketika dia
menemukan bahwa keseimbangan induksinya
menyebabkan gangguan ke telepon buatannya. Dia mendemonstrasikan penemuannya kepada
Royal Society pada 1880 tapi hanya dibilang itu cuma merupakan induksi.
Adalah Heinrich Rudolf Hertz yang, antara 1886 dan 1888, pertama kali
membuktikan teori Maxwell melalui eksperimen, memperagakan bahwa radiasi radio
memiliki seluruh properti gelombang (sekarang disebut gelombang Hertzian), dan
menemukan bahwa persamaan elektromagnetik dapat diformulasikan ke persamaan
turunan partial disebut persamaan gelombang.
Penggunaan radio
Banyak
penggunaan awal radio adalah maritim, untuk mengirimkan pesan telegraf
menggunakan kode Morse antara
kapal dan darat. Salah satu pengguna awal termasuk Angkatan Laut Jepang
memata-matai armada Rusia pada saat Perang Tsushima di 1901. Salah satu penggunaan yang paling
dikenang adalah pada saat tenggelamnya RMS Titanic pada 1912, termasuk komunikasi antara
operator di kapal yang tenggelam dan kapal terdekat, dan komunikasi ke stasiun
darat mendaftar yang terselamatkan.
Radio digunakan untuk menyalurkan perintah dan
komunikasi antara Angkatan Darat dan Angkatan Laut di kedua pihak pada Perang Dunia II; Jerman
menggunakan komunikasi radio untuk pesan diplomatik ketika kabel bawah lautnya
dipotong oleh Britania. Amerika Serikat menyampaikan Empat belas Pokok Presiden Woodrow Wilson kepada
Jerman melalui radio ketika perang.
Siaran mulai dapat dilakukan pada 1920-an, dengan
populernya pesawat radio, terutama di Eropa dan Amerika Serikat. Selain siaran,
siaran titik-ke-titik, termasuk telepon dan siaran ulang program radio, menjadi
populer pada 1920-an dan 1930-an.
Penggunaan radio dalam masa sebelum perang adalah
pengembangan pendeteksian dan pelokasian pesawat dan kapal dengan penggunaan radar].
Sekarang ini, radio banyak bentuknya, termasuk jaringan tanpa kabel, komunikasi bergerak di segala jenis, dan juga penyiaran radio. Baca sejarah radio untuk
informasi lebih lanjut.
Sebelum televisi terkenal,
siaran radio komersial termasuk drama, komedi, beragam show, dan banyak hiburan
lainnya; tidak hanya berita dan musik saja. Lihat pemrograman radio.
Spektrum
radioELF | SLF | ULF/VF | VLF | LF/LW | MF/MW | HF/SW | VHF | UHF | SHF | EHF
3 Hz | 30 Hz | 300 Hz | 3 kHz | 30 kHz | 300 kHz | 3 MHz | 30 MHz | 300 MHz | 3 GHz | 30 GHz | 300 GHz
C. Sistem Komunikasi Radio
Tingkat
kebutuhan manusia terhadap informasi akhir-akhir ini semakin meningkat.
Peningkatan kebutuhan ini ternyata menimbulkan masalah terutama bagaimana informasi
ini dapat tersampaikan dengan baik. Kita semua mungkin sudah tau bahwa cara
yang paling efektif dalam penyampaian informasi ini terutama untuk jarak yang
sangat jauh adalah dengan gelombang radio. Namun cara ini tentu tidak serta
merta begitu mudah untuk digunakan.
Komunikasi radio merupakan hubungan
komunikasi yang mempergunakan media udara dan menggunakan gelombang radio
sebagai sinyal pembawa. Suatu perangkat sistem komunikasi radio sedikitnya
terdiri dari 3 bagian utama yaitu : pesawat radio, antena, dan power supply. Pesawat radio merupakan
bagian utama yang berfungsi mengirim dan menerima informasi dalam bentuk
gelombang suara. Perangkat radio pada dasarnya terbagi menjadi 2 yaitu bagian
pemancar (transmitter) dan
bagian penerima (receiver).
Kedua bagian ini menjadi satu kesatuan dengan fungsinya masing-masing (transceiver).
Keuntungan
dan kerugian telekomunikasi dengan menggunakan radio, diantaranya adalah :
1.
Keuntungan
Ø Dapat
mengimplementasikan (deployment)
lebih mudah & cepat
Ø Bersifat
lebih ekonomis
Ø Dapat
menjangkau lokasi yang jauh
2.
Kerugian
Ø Rentan
terhadap interferensi dari frekuensi lain yang dapat mengganggu komunikasi
Ø Faktor
cuaca mempengaruhi sifat perambatan gelombang radio
Dalam sistim komunikasi dengan menggunakan gelombang
radio masalah utama yang dihadapi adalah terbatasnya alokasi frekuensi radio
yang digunakan sehingga penggunanya harus benar-benar terkendali. Nah jika ini
tidak bisa di atasi maka semakin banyak komunikasi yang terputus. Kemajuan
teknologi kedepan adalah bagaimana mengefisienkan pemakaian lebar bidang
frekuensi yang digunakan.
Untuk menjawab permasalahan tersebut ada beberapa
solusi yang di kemukan yaitu dengan menggunakan akses jamak yaitu pemakaian
bersama dalam frekuensi yang sama. Tiga akses jamak yang yang di gunakan yaitu
teknik akses jamak pembagian frekuensi (FDMA, Frequency Division Multiple Accses), teknik akses jamak
pembagian waktu (TDMA, Time Division
Multiple Accses), dan teknik akses jamak pembagian sandi (CDMA, Code Division Multiple Accses).
Gambar berikut menunjukan perbedaan masing-masing dari teknik tersebut :
1. Frequency Division
Multiple Accses (FDMA)
FDMA atau teknik akses jamak pembagian frekuensi
adalah teknik yang dalam pengaturan frekuensinya dibagi menjadi beberapa kanal
atau saluran frekuensi yang lebih sempit. Para pengguna akan mendapat kanal
frekuensi yang berbeda untuk berkomunikasi secara bersamaan. Pengalokasian
frekuensi pada FDMA sangat eklusif artinya kanal frekuensi yang telah digunakan
seseorang tidak dapat dipakai oleh pengguna yang lain. Kanal frekuensi itu
kemudian dipisahkan lagi dengan kanal frekuensi yang lebih sempit lagi (guard band) yang bertujuan untuk
menghindari interferensi antar kanal yang berdekatan (adjacent channel) agar menempati alokasi frekuensi yang
diberikan. Ilustrasi berikut menjelaskan bagaiman FDMA bekerja :
Ilustrasi cara kerja teknik FDMA
2. Time Division Multiple
Accses (TDMA)
TDMA atau akses jamak pembagian waktu adalah teknik
yang menggunakan rentang frekuensi secara keseluruhan namun dibatasi dalam
waktu yang relative singkat yang disebut slot waktu (Time slot). Tiap pengguna akan di berikan slot waktu yang
berulang secara periodis dan hanya di izinkan mengirim informasi pada slot
waktu yang telah di tentukan. Antar slot waktu diberi jeda waktu (guard time) untuk menghindari
interferensi antar pengguna. Ilustrasi berikut menjelaskan bagaimana TDMA
bekerja :
Ilustrasi cara kerja teknik TMDA
3.Code Division Multiple
Accses (CDMA)
CDMA atau akses jamak pembagian sandi adalah teknik
yang menggunakan frekuensi yang sama dalam waktu yang bersamaan tetapi
menggunakan sandi yang unik yang saling orthogonal. Sandi-sandi yang diberikan
akan membedakan pengguna yang satu dengan pengguna yang lainnya. Ketika jumlah
pengguna besar, maka bidang frekuensi yang diberikan akan ada banyak sinyal
pengguna sehingga tingkat interferensi antar pengguna juga akan semkain
meningkat. Pada kondisi ini akan menurunkan kemampuan kerja dari system. Ini
berarti kapasitas dan kualitas system di batasi oleh daya interferensi yang
timbul pada lebar bidang frekuensi yang digunakan.
CDMA merupakan akses jamak yang menggunakan prisnsip
komunikasi yang menggunakan prinsip komunikasi spectrum tersebar. Isyarat
bidang dasar yang hendak dikirim disebar dengan menggunakan isyarat dengan
lebar bidang besar yang disebut sebagai isyarat penyebar (spreading signal). Metoda ini dapat
dianalogikan seperti sekolompok orang berkomunkasi dalam suatu ru angan tetapi dengan bahasa yang berbeda,
sehingga pembicaraan pasangan satu dengan pasangan yang lainya seperti suara
kipas karena tidak diketahui maknanya. Ketika jumlah pengguna yang
berkomunikasi dalam ruangan meningkat maka ruangan akan menjadi bising dan
sudah pasti ini tidak akan kondusif lagi untuk berkomunikasi. Agar jumlah
komunikasi bisa maksimal maka kuat tiap pembicaraan diatur tidak boleh
keras. Ilustrasi berikut akan menjelaskan bagaimana CDMA bekerja :
Ilustrasi cara kerja teknik CMDA
Ketiga teknik di atas merupakan dasar dari teknologi
seluler sekarang yang kita kenal seperti CDMA dan GSM yang menggunakan teknik
TDMA.
D. Sistem
Pemancar Radio
1. Sistem
Komunikasi Radio Gelombang Mikro
Sistem gelombang mikro disebut juga sistem
Radio Relay Terresterial, karena menggunakan Sistem Repeater atau Relay dan
keberadaannya dari suatu daerah ke daerah lain dimana Terresterial adalah salah
satu media transmisi yang penting dalam jaringan komunikasi publik.
2. SISTEM
LOS (Line Of Sight)
Pada sistem LOS gelombang
Radio dipancarkan dari antena pemancar ke antena penerima melalui ruang bebas
dalam posisi berada pada suatu garis tanpa penghalang. Perambatan gelombang ruang di dalam system
LOS ini akan mengalami beberapa kehilangan energi diantaranya disebabkan oleh:
a.
Penyebaran di antenna pemancar, yang besarnya relative sangat kecil sehingga di
dalam perhitungan di abaikan.
b.
Redaman sepanjang reabatan yang biasa disebut dengan Free Space Loss atau biasa
disebut FSL.
c.
Redaman karena pengaruh cuaca.
BAB III KESIMPULAN
Semakin sadarnya orang ataupun
masyarakat akan pentingnya media yang membantu pembelajaran sudah mulai
dirasakan. Pengelolaan alat bantu pembelajaran sudah sangat dibutuhkan. Bahkan
pertumbuhan ini bersifat gradual. Metamorfosis dari perpustakaan yang
menekankan pada penyediaan media cetak, menjadi penyediaan-permintaan dan
pemberian layanan secara multi-sensori dari beragamnya kemampuan individu untuk
menyerap informasi, menjadikan pelayanan yang diberikan mutlak wajib
bervariatif dan secara luas. Selain itu, dengan semakin meluasnya kemajuan di
bidang komunikasi dan teknologi, serta diketemukannya dinamika proses belajar,
maka pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pengajaran semakin menuntut dan
memperoleh media pendidikan yang bervariasi secara luas pula.
Bahwa lembaga penyiaran (radio)
merupakan media informasi dan komunikasi yang mempunyai peran penting dalam
penyebaran informasi yang seimbang dan setimpal di masyarakat, memiliki
kebebasan dan tanggung jawab dalam menjalankan fungsinya sebagai media
informasi, pendidikan, hiburan, kontrol serta perekat sosial.
DAFTAR PUSTAKA
Sadiman,
A. dkk. 2003, media pendidikan. Jakarta: Grafindo
Haryono,
Agung. 1996. Jenis dan bentuk program audio. Bandung: sinar baru
Sulistiowati modul
konsep dasar penulisan naskah audio
http://jurusankomunikasi.blogspot.com/2009/03/model-komunikasi-radio.html
http://teknologipendidikan.wordpress.com“
Prinsip Pengembangan Media Pendidikan“
Tidak ada komentar:
Posting Komentar